Tunggul Abdurrahman Marpaung

dibulan ini aku kehilangan sebuah kerjaan, kerjaan yang dulu pernah aku inginkan, kerjaan yang terlihat santai, namun cukup setimpal dengan pendapatan.
disini aku bisa bebas kemana saja, asal selesai dan buat bos menjadi senang,
namun itu hanya terlihat diawalan saja, sesuatu yang awal selalu indah, sampai akhirnya dia memutuskan buat memberhentikan aku, aku terima dan aku pahami itu.

seorang bos yang selalu ingin di peduliin, apapun perkataannya, bos selalu menjadi yang pertama dalam hubungan interaksi antara karyawan, aku memahami bentuk itu, tapi saat aku berada di dalamnya, emosi ku terlihat labil, dan terjadilah hal yang tidak di inginkan.

kenyataan memang selalu lebih pahit, aku berusaha untuk menjadi pribadi yang sehat, dalam keadaan apapun, aku mencoba untuk bersabar, dan mengakhiri semuanya dengan tindakan yang sehat pula. kesalahan apapun yang dibuat orang lain, seharusnya aku tidak menjudge atau menghakimi, itu berdampak buruk buat hubungan sosial nanti, aku sangat memahami itu, dan reaksinya terlihat jelas.

satu hal yang membuat aku tenang adalah,aku bisa menyelesaikan semua pekerjaanku sebelum waktunya.dan aku bisa dengan bebas melakukan aksi berikutnya,misalnya kongkow yang jadi hobby ku dewasa ini :). entahlah aku merasa aku harus berkomunikasi dengan seseorang setiap harinya,jika tidak otak ini akan selalu tumpul dan kehilangan kreasi buat melakukan inovasi setidaknya di kalangan aku berkumpul.

begitu juga dengan masalah,setiap seseorang memiliki masalah dalam hidupnya,masalah yang kecil bisa menjadi masalah besar, bahkan sulit kedepannya,jika dari awal kita hanya melihat dan tidak menyelesaikannya,terkesan takut? atau mungkin terlihat meremehkan? ingat! lisan tanpa perbuatan "ibarat memasukkan nasi kedalam mulut,tanpa mengunyah tanpa menelan".dan kita tidak pernah tahu hasilnya.

aku tahu,bahwa setiap pekerjaan memiliki tingkat kesulitan yang berbeda,contoh dalam kasusku adalah,saat aku yakin bahwa kerjaanku selesai,semuanya terlihat berbeda ke esokan harinya,hasilnya aku pun datang ketempat semula dan mulai memilah lagi bagaimana masalah ini kembali terulang.bosan emang,tapi begitulah kerjaan,harus dilakukan tiap hari,dan jangan pernah meninggalkannya,jika kamu belum selesai.kamu akan diteror dengan ketidak disiplinan,akhirnya kamu menjadi looser.

Apa yang ada dibenak kamu saat kamu berusia 17 tahun? tentu masa puber akan muncul disitu,keinginan untuk mengenal seorang gadis,lawan jenis adalah prioritas utama dalam masa remaja kamu saat itu.nah,di usia itu juga aku mengenal seorang gadis cantik,cina dengan usia sekitar 12 tahun,sosok yang aku suka dari dia adalah dia cantik,ramah,smart dan tidak sombong.bertiga kita selalu mengakhiri akhir sekolah di sebuah game center dekat dengan rumahnya.

bahkan guru ku bahasa inggris menjelaskan,bahwa kamu akan bahagia jika kamu berkumpul dengan seorang cina,sebab cina selalu menyukai pribadi yang tepat waktu,hormat kepada orang yang pandai,dan jika suka dengan seseorang maka akan sulit bagi kita lepas dari sisi mereka,walaupun dari segi financial,jangan mengharapkan kalau mereka akan memberi lebih dari yang kamu bayangkan,mereka "perhitungan soal itu".

hal-hal diatas membuat aku berdo'a kepada Tuhan,bahwa aku ingin sekali mengenal dengan orang cina,aku ingin menjadi orang yang lebih baik lagi dari sebelumnya,aku ingin berkembang dan tidak mau hidup dimasa sekarang dengan kemampuan masa lalu,Tuhan mengabulkan,Tuhan mendengarkan do'aku,setelah aku lulus SMA,aku pun menemui banyak cina,bahkan ada sebuah cinta disana.

menjadi pribadi yang lurus itu ternyata tidak semudah yang aku bayangkan,dulu saat aku masih baru mengenal dunia (ceileh sok polos loe! :P) aku selalu berkata apa yang ada didepan mata,aku berbicara fakta,aku tak bisa berbohong,karena aku bukan tipe pembohong.begitu aku mengenal dunia begitu cepatnya karakter aku berubah,perubahan ke arah yang aku suka,tapi aku tidak bisa menipu diri bahwa ini seperti bukan aku.

awalnya berbohong adalah sulit bagiku,karena aku harus berpikir untuk mengkoordinasikan antara mimik wajah dan ucapanku,hingga akhirnya semuanya berasa sangat mudah sekali.aku tahu bahwa ini akan menjadi boomerang bagiku,jika aku ketahuan bahwa aku tidak jujur,maka yang ada adalah teman-teman menganggapku pembual dan mereka hampir tidak mau berteman lagi kepadaku,karena itu.

ternyata,dugaanku itu hanyalah hal yang tidak terlalu heboh,karena secara tidak sadar mereka juga melakukan hal yang sama,berbohong memang seperti sarapan pagi bagi seorang mahasiswi atau orang kantoran,atau kopi bagi pekerja malam,dll.sulit untuk dilepas,selalu melekat namun akan ada penyesalan setelah itu.untuk siapapun yang pernah aku bohongin "MAAFKAN,KARENA KAMU TAK PERNAH TAHU KARAKTER SESEORANG TANPA BERBUAT KASAR TERLEBIH DAHULU PADANYA".

satu hal yang membuat aku tertawa kesenangan adalah,saat banyak obrolan iseng keluar dan mereka gak sadar kalau mereka sedang melawak.entah kenapa aku terlalu sensitif dengan yang namanya ucapan2 gak bermutu,tapi masuk akal,itu yang membuat aku tak mampu membendung kotak ketawaku yang selalu tertawa setiap omongan itu dikeluarkan.

bahkan ada anak yang masih bocah belia naudzubillah *pingsan ganteng*,aku menyimak obrolan mereka,dan kadang aku tertawa terbahak-bahak,mereka tetap gak sadar,mereka diam dan berkata aku gila,atau gak jelas,atau gak waras.saat mereka bertanya?,aku jawab dengan sesuatu hal yang membuat mereka ketawa,misalnya "kenapa kamu ketawa mas?"! "ya,karena ketawa adalah merupakan peri kemanusiaan dan keadilan" atau apalah yang membuat mereka ketawa.

kenapa ini bisa terjadi?aku sendiri juga bingung,yang jelas,ini membantu hari-hari yang kusut,cemberut,merengut tapi selalu lembut.apakah ini normal?atau dibatas normal?ataukah hanya aku yang mengalami semua ini?apalah itu,ini adalah karunia,dan aku gak mungkin melepaskannya,dan banyak yang bilang kalau ketawaku gak beralasan..so WHAT GITU LOH.."senangkan hatimu,peduli amat kata setan"

ini baru keseimbangan,saat aku merasa di marahi oleh seorang customer, ini adalah keseimbangan.kenapa begitu?karena aku terlalu meremehkan waktu yang cukup panjang yang diberikan oleh sang customer,juga aku tidak memberikan info perihal kerjaan ku itu,hasilnya adalah saat masalah itu muncul dihadapannya,aku tak bisa mengindahkan omelan itu.

semua ini terjadi,karena aku terlalu ragu-ragu akan keyakinan itu,tugas yang sudah didepan mata aku pahami,dan medan yang aku pahami,belum mampu membuat aku terhindar dari yang namanya kesalahan,padahal sang customer sudah memberikan kepercayaan yang sangat besar terhadapku,jadi saat dia marah,aku mencoba untuk memahaminya,kepercayaan yang diberikan aku sia-siakan.

saat kesalahan itu datang,aku coba untuk tetap tenang,dan berpikiran bahwa kesalahan itu bisa saja terjadi,aku datang dan mencoba untuk sedikit memberikan penjelasan,tak perlu bertele-tele,yang penting adalah tugas ku selesai dan sang customer bisa dengan tenang menyelesaikan kerjaannya.disini aku harus bersyukur kepada TUHAN YME,karena dialah yang menahan egoku dan menyeimbangkan keadaan sehingga menjadi lebih baik lagi.