Tunggul Abdurrahman Marpaung

dilaksanakan sudah
dilalui tak ada salah
belajar dari salah
hingga menjadi berubah

saat kebaikan berada diatas
dia mudah melewati batas
menjadikannya sulit lepas
hingga enggan tuk kembali ke alas

posisi itu hanya sementara
tak bisa berlangsung lama
saat datang kata pertama
sebelumnya kata dua ada di awalnya

begitu samar kebaikan ini
kata lepas bgitu mudah terucapi
membiarkannya tetap menepi
karena itu tempat sejati

selama ini bermimpi
menjadikan diri ini
menempatkan diri ini
pada titik kebaikan diri

bagaikan telapak tangan
di bentangkan dengan lapang
begitu mudahnya dipampang
bagaikan telapak tangan

tak bisa terpenuhi
saat sakit menghampiri
sisi telapak tangan ini
tak bisa terpenuhi

menjadikan diri ini
tak bisa lagi bermimpi
menutup dalam dan menguburi
hingga kenangan yang diingati

selesai kata itu terujar
sudah tak ada lagi gusar
membuat diri ini sadar
kuatkan kemampuan nalar

lama waktu yang dibuang
berat untuk mengulang
namun semua terbelakang
karena semua hilang

saat itu terjadi lagi
tak mungkin sama pasti
waktu itu akan pergi
saat kita menjauhi

menjemput dengan kuat
hingga memegang erat
menghargai secara hemat
membuat kita cepat

senyuman itu tak kusut
sapaan pun lembut
hati ini terbalut
terlihat di raut

semua terlihat indah
saat menyapa tak lelah
dia terus mendekati celah
tak terlihat lagi seperti celah

hati ini tak bisa ditipu
klihatan baik tak ada ragu
ucapan buruk seolah tersapu
dan menghilang menjadi abu

saat tak ada lagi sapaan
saat tak ada lagi ucapan
wajah itu tetap terlihat rupawan
senyuman terbaik kau berikan

terbuang percuma-cuma
saat bernapas tak ada guna
sdkit berpkir lepas guna
apakah baik berlama

terulang lagi kedua kalinya
bahkan terlu sering dirasa
adakah peluang itu tiba
saat hanya diam tak menyapanya

seolah kosong terus datang
hingga sulit untuk dibuang
jiwa dan hatipun karang
menjadikan lemah dan hilang

tak ada lagi kemajuan
tak ada lagi keinginan
hidup datar seperti jalanan
saat tak diaspal pasti kerasa kesakitan

mncoba tuk memahami
lebih dari yg terpikiri
lebih dekatlah lagi
pada satu titik hati

setiap kali dekat
setiap kali erat
sifat ini pekat
jadi buruk jadi jahat

karena tak mengerti
akan jati diri ini
hnya terlihat luar sisi
mata hati kalian diuji

saat terlihat semua
akan jelas adanya
kalian bisa mendapatkannya
tak berubah sifat yang ada

setiap kali terdekat dengan yang esa
kenapa diri ini enggan mempertahankannya
hingga sulit untuk melaksanakannya
tugas itu susah di kerjakan oleh kita

setiap kali mata memandang
keagungan tuhan begitu menawan

bertambahkah iman ini
saat kebaikan diri
muncul menemani
setiap insan terkasihi

mantapkah sikap ini
saat keyakinan tak lagi pergi
saat pilu jauh dari diri
kemampuan bertambah lagI

bahagiakah hidup ini
saat semua tercapai
begitu mudah disini
tak ada keringat terceceri

Akankah semuanya terjadi
pada insan pada pribadi
tanpa ada batuan yang menemani
halangan hilang tak lagi disini

dua kali dia memberi
tanpa tahu akan diri ini
tanpa berharap diberi
dan tak ada negatif diri

dua kali tak ada paksaan
tak takut akan kehilangan
tak peduli akan yang diberikan
dia kerjakan dia lakukan

dua kali tak mungkin ada
bila pertemuan itu tak ada
membuatnya tak bisa
memberi dan menerima

setiap detik begitu berharga
sikapnya begitu baik jua
belum bisa membalasnya
sekarang atau besok lusa

haruskah semua ini
terulang kembali
saat diri ini tak peduli
dia datang menghampiri

tak terhitung lagi
hingga tak bisa terbalasi
dia sosok insani
yang begitu sayang begitu peduli

saat dia tiba dia lari
saat dia datang tak pergi
hingga dia merapatkan diri
berteman dengan diri ini

apakah kau tidak letih
apakah kau tak merasa perih
apakah kau tidak sedih
dengan apa yang sudah kau beri

sikap ini ingin dipertahankan
melihat kebaikan terbaikan
melihat keburukan terbaikan
sikap ini ingin dipertahankan

tak ingin terombang- ambingkan
membuat tak ada pegangan
membuat gampang terjatuhkan
sikap ini ingin dipertahankan

selalu saja merasakan
hal kebaikan atau keburukan
saat kebaikan yang datang
perasaan baik tersentuhkan

selalu saja mengalami keinginan
keburukan ingin segera di kuburkan
sikap ini ingin dipertahankan
membuat kebaikan menang dalam pertandingan

apakah ada perubahan
dalam setiap ucapan
terasa begitu ringan
dan begitu gampang

lisan ini kadang terjaga
hingga mudah untuk dikelola
terkadang dia lepas begitu saja
mengakibatkan dia jelek adanya

saat terpikir akan akibatnya
tersirat akan manisnya rasa
terasa akan ketenangan didada
karena dia apik adanya

saat terpikir akan akibatnya
muncul pahit dan sakit terasa
terdorong bagi mata dan hati kita
untuk tak lagi mendekatinya
jelek dan sakit diberinya

tak akan lagi kata itu ada
tak akan terjumpai lagi disana
walau berat walau susah
pada akhirnya akan indah

semakin tersentuh oleh kulit
keadaan itu dirasa begitu sulit
membuat posisi terhimpit
dia akan menjadi pahit

perjalanan yang menentukan
waktu yang meluruskan
mungkin butuh keregangan
saat otak merasa keberatan

jangan berharap akan dia
biarkan mengalir apa adanya
dia akan datang pada akhirnya
dari arah yang tak akan terduga

akankah bisa kudapati
sosok seperti dirimu lagi
kau bagai peri yang menyinari
hati kecil yang sendiri

kebutuhan insan terpenuhi
saat kau beri kasih yang suci
tulus tanpa balik lagi
hingga terlihat sepi
jika kau jau dari diri ini

akankah bisa melewati lagi
cukupkanlah kenangan ini
sudahilah perjalanan ini
hingga tersirat dalam hati

tak ingin memaksa kehendak hati
karena dia tak mungkin akan kembali
pasrah kepada pemilik hati
karena dia adalah obat hati

sampai detik yang ditentukan
tak mungkin kutemukan
sulit hingga tak bisa kubayangkan
akankah waktu itu datang...

saat ku berpikir tentang masa depan
tersirat akan datang kesuraman
karena tak ada dukungan
hingga ku sendiri yang berjuang

kemanakah seseorang
saat kubutuhkan mereka menghilang
tak banyak lagi yang kuharapkan
hanya berjalan dengan sendirian

tuhan yang akan menunjukkan jalan
ku yakin dengan keyakinan
ku percaya dengan kepercayaan
bahwa dia akan memberi ku jalan

dalam setiap hembusan napas
dalam setiap pandangan yang bebas
walau kadang terlihat pedas
walau terkadang sesak menghelas

tak kan pernah ku hempas
selalu mencoba tuk memelas
pada ilah sang pemberi nafas
hingga napas mudah terbebas

beginikah kehidupan
sedikit sekali dirasakan
saat butuh sandaran
hilang dan tersembunyikan

kenapa mereka enggan
tak peduli akan derita kawan
cukupkan dengan harapan
tak mungkin datang s'at dibutuhkan

haruskah membalasnya
saat mereka tertimpa bencana
diri ini menjauhi mereka
seoalah mata tertutup eratnya

tak bisa dilaksanakan
karena kalbu yang merasakan
dia akan menguncupkan
benih-benih kepedulian

kenapa kembali lagi
tak sanggup tuk memenuhi
beri waktu tuk berpikir jernih
suatu saat nanti akan kembali

setiap kalian datang menghampiri
emosi ini kembali labil tak menepi
hingga hilang semangat diri
menjadikan diri lemah dan sepi

semua yang kalian beri
suatu saat akan terbalasi
jangan pernah mengungkitnya lagi
karena akan membuat berat di hati

pelajaran telah kudapati
dari rumah yang telah ku singgahi
biarkan diri ini mencari jati diri
hingga bijak dan apik kuraih

tak ada lagi air mata
hampir kering ditempatnya
atau tak ada lagi guna
yang ada hanya sia-sia

saat air mata terjatuh
dia membasahi kalbu
tenteram perasaan itu
jauh dari hawa napsu

namun semua berat
seakan tak lagi melekat
semakin saja terhambat
tuhan berikan rahmat

air mata hilang
hati akan bimbang
beri perlindungan
beri pengampunan