Siapa Yang salah

Author: rahman.dheone // Category:
seorang keluarga sedang dilanda masalah yang rumit dan sepertinya susah untuk diselesaikan. karena diantara sang anak dan orang tua tidak ada keterbukaan. mereka susah untuk berkomunikasi, dan mencoba untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi mereka. karena dengan ketidak terbukaan itu masalah tadi seolah tak bisa terpecahkan.

salah satu temanku sedang mendapati masalah dimana dia dapat ujian dan cobaan yang sangat berat. saat dia sedang mencoba untuk menyelesaikan skripsinya yang sebentar lagi selesai. tiba - tiba dia dapat masalah yang berat. dia dipaksa berkeluarga, menikah dengan seorang cewek yang memiliki usia jauh lebih tua 7 tahun. alasannya masih ngambang dan tidak masuk akal. dia menikah dan dia menyatakan siap dengan kondisi seperti itu. padahal dia sendiri tidak memiliki pekerjaan tapi karena si cewek berasal dari keluarga yang mampu, itu menjadikan alasannya siap menikahi cewek itu. dan mengatakan kalau si cewek yang akan menanggung biayanya. si cewek memliki pekerjaan yang lumayan mapan. tapi alasan seperti diatas sepertinya bukan alasan yang logis dan bisa diterima. sepertinya ada udang di balik batu, dan ada sesuatu yang disembunyikan dari pernikahan ini.

udah hampir satu bulan tidak ada kabarnya dari temanku ini. orang tuanya sering sms dan telp tapi temenku tidak pernah menghiraukannya. ibunya berpikir kalau setelah menikah ada perubahan yang positif pada si anak. tapi ternyata malah membuat dia terpisahkan dari ibunya. Banyak yang sudah di buat susah dari temenku ini, kakak pertamanya misalnya, dia yang membiayai kuliah dari awal hingga dia tinggal menyelesaikan skripsinya. dia seolah - olah susah untuk berpikiran logis yang membuat dia gak sadar kalau selama ini dia udah memberi beban lebih kepada kakaknya. aku sih sempat berpikiran sejenak kalau seandainya orang yang benar - benar ingin kuliah dan mereka ingin menjadi sukses melalui kuliah ini, tapi banyak yang tidak memiliki kesempatan itu dikarenakan faktor biaya, dan memaksa mereka bekerja dan mencari biaya hidup untuk diri mereka.

Awal ceritanya saat dia kenal sama ce ini di chatting ( semacam komunikasi dengan sms dari komputer). kenalan mereka hanya beberapa bulan hingga si ce memaksa temenku untuk menikahinya. ok kalau masalah usia aku mencoba untuk bisa memahaminya tapi kalau perkenalan yang sejenak itu memaksa temenku untuk nikah, harusnya sih si cewek melihat lebih logis terhadap si cowok. cowok yang belum selesai kuliah dan belum mendapatkan pekerjaan yang cukup dipaksa untuk menikah. padahal pernikahan itu bukan main - main ada banyak hal yang mesti di pikirkan antara keduanya.

aku sih berpikir mungkin ada sesuatu hal yang sudah diperbuat temenku ini terhadap si cewek. mungkin aja MBA (married by Accident) bisa saja ini alasannya. tapi karena temenku ini tidak berani mengungkapkannya dan terbuka terhadap keluarganya. jadi keluarga hanya bisa mengira - ngira dan tetap bertanya - tanya kenapa gerangan terjadi pada si dia. dia punya alasannya kenapa dia gak berani bercerita mungkin karena beberapa hal, dia termasuk orang yang sayang sama keluarganya sehingga pas dia dapat masalah dia membiarkan masalahnya sendiri di handle dia dan dia tidak mau memberikan beban kepada keluarganya. atau yang paling sering kita lihat sih kalau banyak anak yang jauh dari jalurnya dikarenakan masalah keluarga atau broken home. yang membuat mereka rela hancur dan memupus masa depan mereka. ya mungkin dia gak mau terbuka karena keluarganya selama ini selalu membuatnya tidak bisa nyaman dengan kondisi keluarga yang kacau. atau alasan yang lainnya si cewek ada maksud sama temenku, mungkin dia ada sesuatu yang direncanakan.aku gak tau dan untuk alasan yang ini aku gak mau terlalu jauh untuk menceritakannya.aku takut analisisku salah dan yang ada malah membuat aib dan fitnah pada si cewek.

aku sih berharap kalaupun dia menikah ya sudah, toh dia sudah melaluinya dan gak mungkin berhenti disitu aja. kalau berhenti maka dia akan menjadi duda dan masa depannya malah semakin semrawut. cuman kalau bisa sih skripsi nya diselesaikan karena dengan begitu setidaknya dia menghargai pengorbanan yang dilakukan kakaknya. dan dia bisa memulai nya lagi dari awal. dengan kehidupan yang berbeda dan beban hidup yang sangat berat.

sekeras orang tua terhadap anaknya toh mungkin mereka punya alasan supaya anak mereka berhasil dan tidak jauh dari jalur kebaikan. cuman aku sih berharap kepada orang tua aga rbisa menempatkan sikap kapan marah, kapan tegas kapan tegang pada anaknya dalam memberikan nasihat, si orang tua harus bisa menyelami si anak agar tidak terjadi miss komunikasi diantara mereka. saling terbuka sangat penting bagiku tapi bagaimana caranya agar keterbukaan itu bisa membuat masalah mereka selesai bukan malah menambah masalah dengan saling menyalakan satu sama lainnya.

0 Responses to "Siapa Yang salah"

Post a Comment