Tunggul Abdurrahman Marpaung

gaya yang santai dan tenang mengibaratkan tingginya kemampuan akan seseorang, begitu memahami hal ini, aku melakukan hal yang sama persis dengan pribadi yang santai, tenang namun tetap berpikir, melihat kondisi, mendengar masalah yang keluar dan menganalisa semuanya pada akhirnya menyelesaikannya secara sempurna.


tak menginginkan kesalahan yang sama pada situasi yang sama, aku belajar memahami setiap kasus pada setiap tempat, sebelum akhirnya aku memutuskan rumusan atau formula apa yang pantas buat menyelesaikan kasus tersebut, aku memahaminya terlebih dahulu, bukan langsung memutuskan akan sebuah tindakan, bagiku itu sesuatu yang tidak logika, berperang tanpa strategi adalah mati secara konyol, sebuah pemikiran yang cukup matang diperlukan agar hasil eksekusi yang didapat memuaskan.


setiap gerak yang aku tampakkan ke permukaan, membuat aku melakukannya dengan rencana, hingga aku mengikuti proses kesalahan itu menjadi sebuah pembelajaran dan meminimalisir keadaan yang tidak menguntungkan dengan berpikir dan fokus, sesuatu yang tenang tak pernah salah, sesuatu yang santai namun tetap fokus adalah pribadi yang mampu membuat musuh yang besarpun tunduk dan patuh dalam hitungan beberapa saat saja, mereka yang tenang bisa membuat keadaan menjadi terbalik, itu kisah cantiknya.

sebenernya aku tak mau memasukkan cerita ini kedalam blog ku, karena pada dasarnya tittle ini mirip dengan judul sebelumnya meski beda orang, namun, yang membuat aku menggelitik adalah sikap dan karakter dia yang cuek namun perhatian, dalam tingkat SMA, dia sudah membuat aku jatuh hati padanya. kalemnya dikala aku bicara, cueknya dikala aku menyatakan perasaanku, marahnya dia yang terlihat tidak dilakukan dari dasar hati, membuat dia semakin unik diantara para gadis SMA lainnya.

butuh 2 hari buat aku menaklukan isi hatinya, meski diawalnya aku ditolak dia, alasan klise, dia masih ingin bersekolah dan fokus buat belajar, tapi setelah hari esoknya, entah kenapa dia tiba - tiba lebih agressif dalam mendekatiku, dan malam minggu pun kami memutuskan buat bertemu untuk kedua kalinya atas keinginan dia.ada tampak perubahaan wajah saat dia bertemu denganku, dia terlihat lebih manja, dia memeluk erat pinggangku tak kala aku memainkan motorku mengitari kota surabaya.

sayangnya, perjumpaan ku dengan dia sama persis dengan perjumpaan ku dengan flow, berakhir dengan cinta satu malam, hanya saja bedanya, kami masih melakukan hubungan via sms, meski ada perubahaan nada bahasa didalam cerita sms itu, dia terlihat lebih jual mahal, dia memasang tarif, seolah2 dia mau "berjualan", dari situ aku mulai merasakan bahwa dia bukan diana yang dulu lagi, aku melihat sisi polosnya berubah secara drastis, lingkungan membuat dia gampang terpengaruh, dan aku harus merelakan dia pergi.

aku yang tidak yakin dengan dia di awalan, aku yang sulit mendekatinya diawalan, dia yang enggan meresponku di awal, membuat aku ingin menutup cerita dengannya dan melupakan semua kisahnya, namun, sebuah perubahaan tampak ketika dia tersentuh dengan ucapan tegasku, aku membuat perubahaan disitu dan dia mulai mengikuti seluruh permainanku, dia tersetting pada alur yang sudah aku buat, dan dia merasakan kebahagiaan disana, meski "terpaksa".

setelah tiga hari berkenalan dengannya, dan butuh waktu semalam buat bicara dengannya, akhirnya perjumpaan pun dilakukan antara kami berdua, dia yang dulu sejalan dengan pikirannya, dia yang sejalan dengan ucapannya kini berubah haluan mana kala dia menyukai ku, dia berusaha keras menapik semua yang dia ikrarkan, demi cinta, ya, demi sebuah rasa cinta yang dia rasakan padaku, aku tahu itu.

dan cinta satu malam pun berakhir dengan indah, sejak aku bertemu di terminal bungurasih, aku melihat kepolosan dia, aku memaksa dia menjemputku setelah kita sama - sama jauh dalam perjalanan, dia berjalan menghampiriku yang sudah menunggu di pintu keluar, dia tidak merasa kecewa dengan penampilanku yang sederhana, sesekali dia bilang kalau aku manis, dan itu adalah pujian terindah yang aku dengar dari wanita cantik dan ramah serta smart seperti dia.