Aku Masih Bertahan

Author: rahman.dheone // Category:

tepat dua bulan aku berada di tempat kerja ini, dan puncak kemarahan selalu muncul dibelakangan, tadi aku hampir saja memutuskan buat resign ditempat itu, dimana berbagai ketidak jelasan membuat aku sulit untuk mengembangkan kemampuanku, suatu peraturan yang kemudian di mentahkan setelah tidak sesuai dengan keinginan bos. lagi - lagi aku mengalah.

untuk berbicara, aku hampir tidak pernah berbicara, bagiku semuanya menjadi sia - sia, saat kemampuan kita tidak dianggap atau disepelehkan karena ketidak sesuaian dengan keinginan bos, alhasil diam adalah pilihan tepat atau lebih tepatnya menunggu disuruh sekalipun ucapan hinaan bakalan di lontarkan, kala bos dalam keadaan emosi tingkat tinggi, lagi - lagi aku mengalah.

awalnya aku kaget, namun semuanya terasa ringan saat perilaku yang dikasih berlaku buat semua teman - teman kerjaku, aku kadang merasa sedih bercampur dengan kesenangan, tertawa lepas kala teman - teman kerjaku mendapatkan perlakuan yang sama. bos ku baik, tapi kadang bikin kita jengkel karena ketidak jelasannya, dia jenius, tapi terlalu arogant karena kebencian pada ketidak satu visian dengannya.

Next tobe With Me

Author: rahman.dheone // Category:

sungguh senang aku berada ditempat ini, sungguh itu sesuai dengan pola pikir dan hati dibalut dengan tindakan dan menghasilkan kebetahan didalamnya. pekerjaan yang membuat aku bisa menangis, bisa tertawa, kadang jengkel kadang terharu, seiring dengan emosi yang meluap terdapat kesabaran yang luar biasa, dan semuanya ada ditempat ini.

bosku yang memiliki karakter yang blak - blak an , tidak malu saat sedang memiliki masalah, semua yang ada di pikirannya tidak akan pernah dipilah terlebih dahulu, semua bakalan terpublish, sekalipun pernyataanya menyakitkan, karena baginya itu akan membuatnya lega dan masalahnya akan berkurang. aku awalnya kaget melihat tingkah lakunya, disamping karakter baiknya yang begitu peduli terhadap karyawan, kala sifat baiknya muncul.

semuanya akan terasa aman, saat aku menganggapnya sebagai suatu tantangan pekerjaan dan kesuksesan yang mungkin aku raih ditempat ini, berat emang, susah pasti, namun semua akan terasa indah kala aku tahu jalannya dan akan terasa mudah kala aku mengenal mereka dan memahami situasi secepat mungkin dan beradaptasi dengan berbagai macam perubahan sesuai hati dan unek - unek mereka. well, wish me luck saja lah :)

Sebuah Ironi Hati

Author: rahman.dheone // Category:
soal hati emang susah dilawan, sesuatu yang membuat kita nyaman, pasti akan kita kejar, apapun keadaannya dan bagaimanapun situasinya, pun demikian dengan diriku, 2 atau tiga wanita muncul begitu cepatnya, dan mereka membuat hatiku bergelora saat aku melihat, tidak saja wajah mereka yang cantik, tapi hati mereka dibaluti dengan perasaan yang halus dan peduli terhadap sesama, dan aku jatuh hati terhadapnya.

hati ini sulit sekali dikontrol, begitu tahu ada perasaan yang tulus hadir ditengah kehidupan orang banyak, hati ini seperti menemukan pasangannya dan akan menangis saat kehilangannya. aku seperti terbius dalam hati itu, dan akupun mengejarnya dengan segala macam konsep yang ada di pikiranku. sungguh ironi saat semuanya bertolak belakang dengan sebuah harapan.

well, 3 wanita tadi hanya kamuflase sesaat, karena hati ku masih terlihat kaku dan polos melihat sesuatu yang tampak mudah digambarkan di luar akal, berubah menjadi karakter jelek yang sangat tidak diterima oleh hati ini. dan aku pun sedikit kecewa terhadap pengharapan itu, aku menyudahi untuk mengejarnya, karena aku kira, hati mereka tercipta bukan buat ku, dan bukan buat orang yang mengharapkan ketulusan seperti yang tercipta di hati ini.

180 Derajat dan Aku Mengalah

Author: rahman.dheone // Category:
emosi lagi yang dihadapi ditempat ini, emosi yang kadang membuat kepalaku menjadi sangat panas, sampai - sampai aku ingin meluapkannya ke orang yang bersangkutan, sayangnya aku cukup bisa menahan emosi ku itu, begitu tahu dia adalah seseorang yang menggajiku, dan juga kepada senior - senior yang sulit aku lawan, karena ilmu mereka lebih tinggi dari pada aku.

aku perlahan, dengan kemampuan otakku, aku mencoba untuk mengenali banyak karakter yang muncul hingga memahaminya agar aku tidak terjerumus dan terjebak dalam kelabilan suatu emosi, jika tidak, perang mulut mungkin terjadi ditempat itu, atau bahkan bisa lebih ke arah fisik, dan itu sangat tidak menyenangkan bagi keduanya.

well, masa itu pasti akan hilang seiring perkenalan karakter disetiap masing - masing karakter, aku memahaminya sebagai bentuk pelajaran dan berpikir dua arah ketimbang satu arah yang mengakibatkan bara emosi yang meluap hingga akhirnya terjadilah pertengkaran sesama kawan, atau bahkan ke bosku. meskipun kontra dengan karakterku yang keras, aku berubah 180 derajat demi masa depanku. dan aku akan mengalah.