Tunggul Abdurrahman Marpaung

sebulan kemarin aku mengalami tingkat pengeluaran yang cukup besar, aku hampir putus asa, karena aku tidak memiliki pekerjaan yang pasti sementara aku membutuhkan banyak sekali uang agar aku bisa bertahan dalam hidup, aku yang jauh dari rumah, aku yang kost dan aku dengan caraku sendiri dalam menghadapi kehidupanku ini, sekarang bisa bernapas lega. sebulan berikutnya aku bisa membalikkan keadaan menjadi lebih baik.

Tuhan memang punya cara yang indah, setelah aku terpuruk, aku menjadi hidup dan menjalani hari - hari dengan keceriaan kembali, dalam waktu 2 minggu, aku mendapatkan rejeki yang tidak dikira, aku mendapatkan pekerjaan yang pasti dan aku hampir tidak istirahat karena pekerjaan yang bertubi - tubi tadi. aku sudah berikrar kepadaNya, saat aku mendapatkan peluang untuk menambah uang saku, aku akan selesaikan, bagiku penundaan itu cukup sekali di awal waktu, dan sekarang adalah perubahan.

sekarang 2 bulan sudah, aku mendapatkan perubahan yang lebih baik, tabunganku kembali bertambah, seiring dengan banyaknya obyekan, banyaknya lumbung uang, dan aku bersyukur atas apa yang sudah diberiNYa, aku harus ingat dan peduli kepada yang membutuhkan, sebab dengan cara begitu, aku akan diperhatikan oleh orang lain. semakin aku mengeluarkan kasih kepada orang lain, maka kasih itu akan datang tanpa diduga dan jauh lebih indah dari kasih yang kita sebelumnya. Tuhan... terima kasih

hari ini adalah tepat 4 bulan aku berada di ditempat kost ini, dan aku harus meninggalkan tempat ini karena ada tempat kost yang jauh lebih menarik dan dekat dengan dunia kerjaku sekarangan ini, disamping ada hal yang jauh lebih penting dari sekedar menghemat beberapa rupiah dari tabunganku, yakni adalah tentang rasa penghargaan akan sikap kepada orang lain, bagiku itu adalah no satu diatas hal2 yang yang lain.

awalnya mungkin sakit, saat aku membutuhkannya namun aku tak mampu menepis segala hinaan dan cacian yang diberikan pada mulanya, aku menganggapnya tidak masalah, dan aku seringa menganggapnya sebagai kicauan burung, yang akan hilang sewaktu burung tersebut dalam keadaan terlelap, atau sekedar mencari makan karena kelaparan. sama halnya saat aku membutuhkan dan selalu ada hal jelek yang aku terima dari seseorang yang benar2 berada diatas.

dan saat aku menemukan sesuatu yang beda sedikit, dari segi kenyamanan misalnya, maka aku akan berpikir dua kali untuk tidak meninggalkan tempat yang tidak menghargai orang dan berpindah ke tempat lain, meskipun akan ada adaptasi lagi dan akan lebih lama lagi untuk mengenalkan karakter aku kepada orang baru, cukup senang bagiku karena belenggu itu telah hilang dan kembali saat lembaran baru diukir keesok harinya.

hmm, aku berusaha memahami setiap perilaku seseorang tanpa menonjolkan sisi egoku, namun semua terasa sangat menyakitkan saat mereka terlihat terlampau melewati batas, sisi ego mereka terlihat dominan, dan aku tidak mampu membiarkan mereka mendikte apalagi menyuruhku melakukan semua yang mereka inginkan.

kecuali kalau mereka atau seseorang yang memiliki andil dalam kesuksesan kita, beda lagi, karena mereka punya peranan penting dalam kehidupan kita, aku menghargai segala bentuk ketegasan yang diberikan kepadaku, aku menghormatinya sebagai bentuk kasih terhadap ku, dan aku akan mengaminin setiap perihal yang mereka suggest ke aku, dalam keterbatasan ilmu ku, sebaiknya aku diam dan mengikuti saran mereka.

begitu aku mengerti dan memahaminya dalam waktu singkat, maka aku suggesti mereka akan bersifat temporer, karena aku memiliki pondasi yang cukup buat memberi masukan yang sesuai dengan kehendakku tanpa melukai atau mendahului kepintaran dia terhadapku, aku berusaha perlahan dalam memasuki suggest itu sebagai bentuk kalau aku memiliki peranan juga dalam masa depan ku setelah aku diam dalam pembelajaran ku kemarin.

belum lama ini aku mengenal seorang cewek, dan kita mengenal satu sama lain dalam waktu singkat, aku mengajaknya buat menjadi kekasih ku, dan dia sulit menolakku karena ada sesuatu hal yang cewek mana pun speechless kala berhadapan denganku, ini real dan sungguh cepat sekali, waktu satu minggu sudah membuatnya jatuh hati padaku, meskipun semu..aku sudah berada dekat dalam setiap inchi anggota tubuhnya kepadaku.

namanya "wullan sundari", dia orang sumatera selatan, bahasa palembangnya bagus, sayangnya dia lahir di kota semarang dan bukan asli orang sumatera, dan sekarang dia lagi bekerja di surabaya sebagai pramuniaga.entah apa yang membuat aku suka, yang jelas kekosongan membuat aku lupa diri, hingga apa yang ada di depan mata aku lahap dan tidak menghiraukan perasaan orang lain yang ada didekatku.

ada kalanya kita sayang - sayangan, ada kalanya berantem, namun kita tetap memiliki karakter yang sama, itu yang membuat aku dan dia seperti orang yang sulit untuk disatukan satu sama lain, menurutku perjalanan kisah cintaku dengannya akan berakhir dengan cepat seperti rasa cinta ku padanya di awal waktu. dan sekarang setelah aku kembali bekerja, aku seolah kembali ke performa sejatiku. CUEK!!!!

entah berapa kali aku gagal setelah aku berusaha, sesuai harapan atau tidak bagiku kali ini kegagalanku jauh lebih besar dari yang aku bayangkan. menyebalkan rasanya, sesuatu yang sudah aku persiapan dengan matang dan aku yakini akan mewujudkan impianku dengan mudah, ternyata kenyataan pahit yang aku alami dan harus aku terima.

JEPANG adalah negara tujuan ku buat mengejar mimpiku, tidak ada yang bisa aku perbuat di kota Surabaya, dengan skill pas - pas an yang aku miliki, aku tak mampu memperbaiki keadaanku menjadi sesuatu yang bisa aku banggakan dan keluarga, mereka (Sponsor Jepang) terlalu meremehkan keadaanku dan menilai kalau aku gak siap dengan semuanya, kacau sekali...aku sudah all out mempersiapkan semuanya, namun balasannya adalah nihil.

mencari pekerjaan masih aku harapkan di negara lain, dengan gaji 15.000.000 perbulan cukup membuat aku bisa mewujudkan mimpiku dalam jangka waktu 3 tahun, aku ingin menghajikan ayah dan ibuku secepatnya setelah aku selesai disana, tapi..lagi - lagi kenyataan pahitlah yang aku terima, semuanya sirna dan hanya dalam kenangan buruk yang harus aku buang jauh-jauh. AYAH dan MAMA, maaf aku tak mampu membantu lebih